PURWOREJO, seputarpurworejo.com – Polda Jateng menggandeng KPU Kabupaten Purworejo menggelar Dialog Kebangsaan di Pondok Pesantren An Nawawi Berjan, Purworejo. Sasarannya adalah generasi muda agar tidak terseret ke paham radikalisme dan intoleran dalam menyambut Pemilu tahun 2024.
Kegiatan Dialog Kebangsaan ini di gelar di Pondok Pesantren An Nawawi Berjan Senin 13/11/2023 , yang dihadiri langsung Kasubdit IV Ditintelkam Polda Jateng AKBP Drs Muh Imron. Adapun narasumber yang dihadirkan diantaranya Ahmad Supriyanto dari Yayasan Persadani dan Anggota sekaligus Ketua Devisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Kabupaten Purworejo Abdul Azis.
Muh Imron menyampaikan bahwa Seminar Kebangsaan ini merupakan salah satu Program dari Polri untuk Bekerjasama dengan Ponpes yang ada di Wilayah Jawa Tengah. Beliau berharap mudah-mudahan kegiatan seminar kebangsaan ini dapat berjalan dengan baik dan dapat berkelanjutan sebagai bentuk silaturahmi antara Polda Jateng dengan Pondok Pesantren.
“ Santri yang Hafal Alquran/Hafidz akan diberikan ruang khusus apabila mendaftarkan diri sebagai anggota Polri. Beliau juga berharap dengan kegiatan Dialog Kebangsaan ini Bisa Menambah Wawasan kepada Para Santri tentang Pemahaman dan Bahaya dari perkembangan Radikalisme dan Intoleransi,” jelas Muh Imron.
Sementara itu Ahmad Supriyanto Eks Napiter mengatakan pemahaman radikalisme sebetulnya bisa ditanamkan ke siapa saja, tidak mengenal laki-laki atau perempuan dan tidak ada batasan umur. saat ini sudah melalui media sosial, kalau dulu melalui kajian-kajian.
“ Penanaman paham radikal itu masih terus dilakukan, media sosial dengan algoritma memudahkan untuk menjaring anggota. Banyak sekali akun-akun yang masih aktif bergerak di atas ma’had (jalan) radikal, Radikalisme dan paham intoleran itu akan mencari dan melihat potensi calon anggotanya, intinya harus bijak dalam memahami informasi, selalu tabayun,” terang Ahmad Supriyanto
Anggota KPU Purworejo Abdul Azis mengapresiasi langkah Polda Jateng dalam mencegah paham radikalisme dan intoleran melalui kegiatan dialog kebangsaan. Momentumnya juga dinilai cukup tepat menjelang pemilu 2024.
“Kalangan pemuda harus jeli dan jangan menelan mentah-mentah ketika mendapat informasi atau bujukan yang mengarah ke radikalisme, benar tadi disampaikan, penting sekali tabayun kepada pihak-pihat sekait atau yang memiliki kewenangan menjelaskan dan tentunya sesuai ahlinya,” papar Azis.
Ditambahkan, sekait tahapan pemilu 2024, saat ini Daftar Calon Tetap (DCT) tengah diajukan untuk penggandaan atau pengadaan logistik, tahapan kampanye akan dimulai tanggal 28 November 2023.
“Harapan kami kegiatan ini juga berdampak positif terhadap partisipasi pemilih, pemilih pemula jangan apatis dengan politik, ikuti tahapan yang ada, tentukan pilihan pemimpin yang memang berintegritas, memiliki kapasitas dan memilih sesuai dengan hati nuraninya masing-masing,” pungkasnya. ( Pam )