
Purworejo, seputarpurworejo.com – Pejabat Sementara ( Pjs ) Bupati Purworejo Ir Yuni Astuti MA menargetkan untuk bisa Eliminasi Malaria di tahun 2021 karena saat ini Purworejo masih rentan kasus Malaria Indigenous. Kasus Malaria di Purworejo masih merupakan Laten dengan adanya Bukit Menoreh sebagai tempat bersemayamnya Nyamuk Anopeles , sehingga Puskesmas diharapkan menjadi Garda terdepan dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat , Surveilans maupun sebagai Penyuluh .
Hal ini ini dikatakan Pjs Bupati Purworejo Ir. Yuni Astuti MA saat menghadiri Rapat Koordinasi Eliminasi Malaria di Sanjaya Hotel Purworejo Selasa 20/10/2020 yang dihadiri Kasi Pencegahan Malaria Kemenkes RI dr Desriana e Ginting MARS, Perwakilan WHO Jana Fitria Kartikasari SKM Mkes, Pejabat DKK Propinsi Jateng Tri Dewi Kristini SKM MEpid dan Kadinkes Purworejo dr Sudarmi,MM dan diikuti para Kepala UPT Puskesmas se Kabupaten Purworejo .
Pjs Bupati Purworejo Yuni Astuti dalam Rakor mengatakan Kabupaten Purworejo menjadi salah satu wilayah yang belum bebas Penyakit Malaria. bersama dengan Kabupaten Banjarnegara , Purworejo belum dapat eliminasi kasus malaria dan sudah ada 33 kabupaten/kota yang sudah bebas penyakit tersebut .
“ Purworejo dan Banjarnegara menjadi dua dari kabupaten/kota di Jawa Tengah yang belum tereliminasi dengan Malaria. Ini tidak kalah membahayakan jika kita lupa karena posisi Purworejo masih rentan . Kasus Malaria di Purworejo merupakan Laten karena Purworejo memiliki Bukit Menoreh sebagai tempat bersemayam Nyamuk Anopeles . Jika satu tahun lagi tidak ada kasus Malaria Indigenous maka tahun 2021 mudah-mudahan Purworejo Eliminasi Malaria, “ tandasnya.
Selain itu Yuni Atuti menegaskan saat ini Pemkab sedang fokus untuk mengendalikan Covid 19 di Purworejo namun tidak akan melupakan penanganan Malaria yang potensinya masih cukup besar . Puskesmas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat diharapkan bisa menjalankan fungsinya dengan baik sebagai tempat Pelayana Kesehatan, Surveilans maupun sebagai Penyuluh . Upaya preventif akan jauh lebih murah dalam penanganan kesehatan masyarakat .
Sementera itu Kadinkes Purworejo dr Sudarmi menjelaskan kasus Malaria Indigenous terakhir terjadi bulan Novmeber 2018, sejak saat itu tidak ada lagi kasus Malaria Indigenous namun yang terjadi adalah kasus impor malaria atau yang berasal dari luar. Upaya untuk Eliminasi Malaria salah satunya melakukan Optimalisasi Surveilans Migrasi dengan Pemberdayaan Masyarakat . Hadirnya proyek strategis YIA, Bendungan Bener dan BOB dapat dijadikan motivasi bagi masyarakat untuk terus berbenah, salah satunya dengan mengeliminasi Malaria. ( Pam ).