PURWOREJO, seputarpurworejo.com – Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak melakukan tindakan penyemprotan cairan eco-enzym dan pemeriksaan hewan di Pasar Hewan Purworejo yang berlokasi di Dukuhrejo Bayan. Penyemprotan dan pemeriksaan langsung dipimpin Ketua Satgas Penanganan PMK .
Tindakan penyemprotan cairan eco-enzym dan pemeriksaan hewan di Pasar Hewan Purworejo yang berlokasi di Dukuhrejo Bayan. Penyemprotan dan pemeriksaan langsung dipimpin Ketua Satgas Penanganan PMK Budi Wibowo SSos MSi dan Wakil Ketua Hadi Sadsilo SP MM pada Kamis (30/6), yang juga melibatkan Kodm dan Polres Purworejo.
Budi Wibowo menjelaskan hewan ternak di Kabupaten Purworejo ada yang sudah positif PMK, sehingga dengan segera dibentuk Satgas penanganan PMK, yang melibatkan BPBD, DKPP, Satpol PP Damkar, TNI, Polri, PMI, dan dinas instansi lain yang terlibat. Tindakan yang harus dilaksanakan juga segera antara lain penyemprotan dan pemeriksaan, sosialisasi, vaksin, dan lainnya. Untuk penyemprotannya pada ternak-ternak dan kendaraan pengangkut hewan yang masuk ke pasar hewan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyakit mulut dan kuku hewan, agar tidak menyebar secara luas.
“Karena kita khawatirkan ada penularan melalui transmisi hewan yang berasal dari luar daerah. Melalui upaya penyemprotan dan pemeriksaan hewan di pasar ini, bisa meminimalisir penyebaran penyakit. Juga sekaligus memberikan pemahaman kepada peternak hewan tentang PMK,” tandas Budi Wibowo yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo.
Budi berharap, penyakit mulut dan kuku tidak menyebar secara luas di Kabuaten Purworejo, tentunya akan merugikan masyarakat karena ternak-ternak merupakan tabungan petani ternak. Kita terus berupaya agar masyarakat sejahtera khususnya petani ternak memiliki ternak-ternak yang sehat dan bernilai jual tinggi.
Sementara itu Hadi Sadsilo mengatakan, dalam mengidentifikasi wabah ini dengan memeriksa hewan dan tercatat yang terkontaminasi PMK sejumlah 131 ekor. Penanganannya telah dilakukan pengobatan, visit ke kandang dan juga penyemprotan di kandang. Juga visit rutin ke 8 pasar hewan di Kabupaten Purworejo dan visit rutin ke para peternak.
“Kita lakukan upaya semaksimal mungkin untuk pencegahan, karena ini menjelang Hari Raya Idul Adha. Tentunya mobilisasi sangat tinggi, sehingga harus melakukan pengawasan lalu lintasnya dan juga pencegahan penyebarannya. Untuk melakukan penyembelihan hewan, agar dipastikan hewan sehat. Termasuk dalam memilih hewan kurban juga dipastikan sehat,” ujar Hadi Sadsilo yang juga menjabat Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo.
Ditambahkan Kabid Kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat drh Sri Widiartik MM, ternak yang terkena PMK 119 ekor sapi dan 12 kambing. Dari jumlah ini yang sudah sembuh 90 ekor sapi dan 10 kambing. Sedangkan yang mati 2 sapi dan 2 kambing serta yang lainnya dalam pengobatan. Untuk alokasi vaksin di Kabupaten Purworejo sebanyak 700 dosis bantuan dari Provinsi jawa Tengah. Vaksin sudah disuntikkan mulai hari ini yang ditargetkan 200 dosis di daerah Pituruh. Namun untuk launchingnya akan dilaksanakan besok pada hari Jumat (1/7). Dari 700 dosis ini akan diaplikasikan ke daerah-daerah yang belum terkonfirmasi penyakit mulut dan kuku, seperti daerah pituruh, bener, kaligesing, Loano dan daerah-daerah lain yang belum terkonfirmasi.
Menurut Widiartik, PMK hewan menular pada hewan bisa secara cepat, tetapi tidak menular kepada manusia. “Ciri-ciri hewan yang terkena PMK yakni mulut luka timbul lepuh gusi dan lidah, mengeluarkan air liur berlebihan, tracak atau kuku terdapat luka, puting susu luka, demam serta nafsu makan turun. Jika menemukan kasus seperti ini, supaya segera menghubungi petugas kesehatan hewan, karena gejala yang sama belum tentu terkena PMK,” jelasnya. ( Pam )