PURWOREJO, seputarpurworejo.com – Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) menggelar Wisuda Sarjana Angkatan ke-65 Tahun 2021. Wisuda pertama secara Luring (selama pandemi Covid-19), tetapi ketentuan kegiatan wisuda kali ini sudah melalui pengkajian khususnya terkait protokol kesehatan (Prokes),
Berbeda dengan wisuda beberapa angkatan sebelumnya yang menerapkan konsep Full Drive Thru dan hybrid, kali ini wisuda digelar Sabtu 23/10/2021 secara Luring (luar jaringan, red). Orang tua bersama wisudawan hadir langsung di Auditorium Kasman Singodimedjo UMP, tetapi dibagi 2 sesi dan harus memenuhi syarat protokol kesehatan.
“Alhamdulillah ini wisuda pertama secara Luring (selama pandemi Covid-19), tetapi ketentuan kegiatan wisuda kali ini sudah melalui pengkajian, khususnya terkait protokol kesehatan (Prokes),” kata Ketua Panitia Wisuda, Dr Yuli Widiyono MPd.
Beberapa ketentuan itu terkait Prokes yang harus dipatuhi yakni wisudawan beserta wali wajib menunjukkan bukti vaksinasi. Jika belum, maka harus melakukan swab antigen dengan hasil negatif. Mereka juga wajib menjaga jarak dan tidak boleh melepas masker selama acara. Hal itu untuk menjamin tidak adanya penularan Covid-19.
“Kita juga lakukan pengecekan suhu tubuh, jika suhunya tinggi tidak diizinkan mengikuti,” jelasnya.
Rektor UMP, Dr Rofiq Nurhadi MAg, dalam pidatonya menerangkan bahwa pada Wisuda Sarjana ke-65 kali ini, UMP berhasil meluluskan 321 wisudawan yang terdiri atas 195 perempuan dan 126 laki-laki dari 15 Program Studi. Dari jumlah itu, sebanyak 120 wisudawan memperoleh predikat cumlaude.
Pihaknya juga menegaskan bahwa meski menjadi lulusan pada masa pandemi Covid-19 yang sempat menjalani perkuliahan secara Daring, para wisudawan tetap harus percaya diri. Pasalnya, sejak awal pendemi UMP terus beradaptasi sehingga tidak mengurangi mutu pembelajaran dan kualitas lulusan.
“Daring dan luring dalam pembelajaran sejatinya memiliki konsep yang berbeda. Pembelajaran daring bukan sekedar memindah kelas fisik ke dalam kelas virtual, akan tetapi merubah metode, teknis, pengelolaan dan evaluasi pembelajaran. Dengan konsep ini mutu pembelajaran tidak akan berkurang,” tegas Rofig. ( Pam )