PURWOREJO, seputarpurworejo.com – Pemkab Purworejo tidakmemberlakukan lockdown dan isolasi terpusat, warga tidak siap dievakuasi dan memilih isolasi mandiri, meskipun hingga saat ini sebanyak 79 warga Desa Brenggong Kecamatan Purworejo terkonfirmasi terpapar Covid-19. Meskipun demikian, pengawasan akan dilakukan secara ketat untuk memastikan warga yang terpapar tetap melakukan isolasi mandiri (isoman) dirumah masing-masing.
Hal itu diketahui saat digelar rapat koordinasi penanganan Covid-19 yang dipimpin Bupati Purworejo RH Agus Bastian SE MM dan dihadiri Forkopimda beserta pejabat terkait di RSUD Tjitrowardojo Kamis (10/6/2021) sore. Pemkab juga akan segera mendirikan dapur umum, guna memenuhi kebutuhan pangan bagi warga terpapar termasuk bagi keluarga yang turut isolasi mandiri.
Bupati Purworejo mengatakan hingga hari ini, warga yang telah di swab sebanyak 113 orang. Positif 79 orang, 3 meninggal, 2 dirawat, 74 OTG dan negatif 4 orang. Masih menunggu hasil swab sebanyak 30 orang. Kurang lebih terdapat 46 rumah yang terdapat warga terpapar. Pemkab bersama jajaran Polres dan Kodim 0708, juga telah melaksanakan penyemprotan desinfektan di seputar kota Purworejo hingga ke Desa Brenggong.
“Kalau hanya OTG, menurut saya bisa dilakukan isolasi dirumah masing-masing, dan semua kebutuhan esensial harus dicukupi, termasuk untuk makan 3 kali sehari. Isolasi tinggal tujuh hari lagi. Nanti segera kita dirikan dapur umum. Suplai dari luar, sudah matang. Kalau mentah nanti akan keluar untuk belanja yang lain, karena logistik yang kita beri belum mencukupi,” kata Bupati.
Dikatakan jika kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Purworejo hingga saat ini masih fluktuatif namun relatif melandai. Meski demikian, penyebarannya semakin merata. Dari 494 desa/kelurahan di Kabupaten Purworejo, 443 desa/kelurahan diantaranya sudah tidak lagi steril, artinya ada warganya yang terpapar Covid-19. Sedangkan prosentase tingkat keterisian ruang isolasi di rumah sakit pemerintah maupun swasta sebesar 30,47 persen.
Bupati mengingatkan warga masyarakat bahwa Covid-19 masih ada sehingga tidak boleh kendor menerapkan protokol kesehatan 5 M. Masyarakat dengan bantuan babinsa dan babinkamtibmas benar-benar mengaktifkan jogo tonggo. Sehingga apabila ada warga yang terpapar dapat ditangani dengan baik. Bagi warga terdampak juga akan disiapkan kebutuhan esensial sehari-hari seperti minyak kayu putih, pembalut, sabun mandi, sabun cuci, susu dll.
Kasus Brenggong dapat dijadikan pelajaran agar tetap waspada dalam menangani Covid-19. Kita harus selalu siap jika terjadi ledakan. Saat ini baru terjadi letupan, kalau letupan masih bisa kita padamkan. Masyarakat diminta tidak bosan untuk terus menerapkan prokes 5M